Sabtu, 12 Juli 2008

Noorsyaidah Fenomena Pemberontakkan Alam

Sebuah benda asing, keras dan kuat, disebut besi dengan sifat-sifat logam yang melekat dalam benda tersebut berada dan tumbuh dari permukaan perut seorang ibu, mungkin menjadi hanya dongeng kalau tidak terpublikasi dengan baik dengan sumber yang terpercaya.
Besi atau iron dalam bahasa inggris dalam pemahaman ilmiah dan secara faktanya tidak pernah bersatu dengan benda hidup, apalagi tumbuh. "Ini mengherankan sekali dan tidak masuk akal!" kata seorang Bapak yang bersama saya ketika sedang menyaksikan sajian acara dari televisi. Ya, memang tidak rasional. "Ini metafiss......!!" tambah yang lain.
Saya termenung mendengar semua tanggapan dan sikap yang disampaikan banyak orang ketika membicarakan topik ini. Saya sendiri memang juga terlarut dalam berita itu. Antara ya dan tidak! Tetapi, kemudian muncul lagi pernyataan para ilmuan dari bidang ilmu yang diharapkan memberikan kalarifikasi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), juga menyatakan hal yang sama. Ini sudah di luar rasionalitas alias Metafisika......Nah lo!?!?
Dari sejumlah tanggapan dan pernyataan yang terus terlontar dari banyak kalangan, ada sebuah alur benang merah yang secara otomatis merangkaikan seluruh pendapat itu menjadi sebuah kesimpulan teologis yang paling ampuh. Tuhan melalui Noorsyaidah mau menyapa seluruh umat-Nya yang pasti sangat disayangi-Nya untuk menyatakan "Aku Ada"
Alam merupakan Eksistensi Allah di dunia ini. Berbagai pandangan yang menghidupkan semua benda di bumi ini merupakan pesan tidak kentara Tuhan, melalui pandangan umatnya dalam berbagai peradaban dan level kehidupan dari awal mula dunia ini diciptakan hingga saat ini. Benarkah Allah memetakan ciptaannya berdasarkan keyakinan atau agama yang dianut? Benarkah Tuhan menggolong-golongkan maklukhnya berdasarkan kemuliaan-Nya? Apakah benar orang-orang yang mengatasnamakan kemuliaanNya diberikan peran yang justru bertindak untuk melunturkan kemulianNya? Siapakan yang sesungguhnya ciptaan kesayanganNya?
Menurut pandangan saya, yang mungkin agak atheis ini, Tuhan dengan pemahaman yang ada dari setiap pengikutNya tentu tidak membutuhkan pihak lain untuk berbuat apa saja demi tujuanNya. Tuhan itu Maha Besar. Jika ada kelompok yang tidak berkenan kepadaNya akan dengan mudah saja di dellet. Kebesaran Tuhan bahkan mulai dari "pikiranNya". Dia tidak perlu bertindak. Tetapi......, sungguh sayang. Banyak orang memaklumkan diri mengatasnamai Allah dengan segenap kebesarannya yang konon berasal dari Allah, telah merampas hak Allah sendiri untuk mengatur ciptaanNya. Campur tangan manusia yang terlalu besar atas ciptaanNya itulah yang mungkin menjadikan semua yang ada di dunia saat ini penuh dengan ancaman dan tanda tanya. Tuhan kini seolah-olah bersembunyi...... Membiarkan umatNya menyelesaikan persoalannya sendiri. Menguji ketahanan manusia atas kekuasaan yang diberikanNya.
Kembali kepada persoalan Noorsyaidah, 17 tahun bukan waktu yang pendek. Logika ataupun Metafisika bukan itu persoalannya. Walaupun kata-kata Ki Joko Bodoh menjastifikasi kebesaran lokal para manusia di daerah terhadap ilmu dan teknologi, namun satu hal yang ingin saya sampaikan bahwa, jika Tuhan berkenan tidak ada yang mustahil. Apapun keyakinanmu. Sekian.




Tidak ada komentar: