Selasa, 12 Agustus 2008

FENOMENA PEMILU 2009

Tahun ini 2008, KPU menetapkan 34 partai peserta pemilu legislatif 2009. Suatu jumlah yang fantastis tentunya. Jumlah ini tentu membuat penyelenggaraan Pemilu 2009 menjadi ramai bahkan ramai sekali. Bayangkan kalau setiap partai mengajukkan sedikitnya 5 kandidat saja setiap daerah pemilih. Kesimpulan sementara saya adalah mungkin tidak ada yang bisa mengantongi lebih dari 10% suara DPP karena semua suara itu akan terbagi di sejumlah kandidat dari sekian partai itu. Menurut para pakar, kondisi ini menggambarkan semangat demokrasi yang menggebu-gebu oleh anak bangsa yang konon katanya setelah terbelenggu 32 tahun di jaman Orde Baru. Pertanyaan adalah benarkah itu alasannya? Demokrasi Indonesia pasca Orde Baru telah berlangsung lebih dari 10 tahun. Sebagaimana yang telah terjadi pasang surut jumlah partai pada beberapa pemilu legislatif tidak menunjukkan sedikitpun bahwa hal berdemokrasi telah berjalan sesuai yang diinginkan oleh semua kita. Pada pemilu pertama pasca Orde Baru meledaknya jumlah partai memang disebabkan oleh alasan di atas. Bahwa semua orang memiliki hak yang sama untuk turut serta dalam menentukkan kebijakan publik, memang sah-sah saja. Kita bersyukur, pemilu berikutnya jumlah partai yang menurun cukup signifikan. Dan oleh semua orang ketika itu mengatakan bahwa proses demokrasi sedang berlangsung. Banyak orang berprediksi bahwa jika proses pembelajaran politik yang sudah berjalan terus dikawal maka jumlah partai politik konstestan pemilu akan semakin tambah berkurang. Tetapi kenyataannya? Dari 24 partai menjadi 34 partai. Fantastis memang. Kira-kira apakah penyebabnya?
Mungkinkah ini jawabannya? Sikap dan tindak orang-orang partai terutama yang telah duduk di kursi empuk legislatiflah pemicunya. Bagaimana tidak, dengan fasilitas yang hampir sangat lengkap para wakil rakyat itu ditengarai telah bekerja dengan sangat ekstra keras sehingga memungkinkan pendapatan dan kesejahteraannya meningkat drastis. Dari yang tidak ada menjadi ada. Dari yang biasa-biasa saja menjadi sangat luar biasa. Jelas performancenya jadi berubah. Kondisi kehidupan seperti inilah yang didambakan setiap orang. Dengan demikian keinginan bagi banyak orang lain untuk mengikuti jejak hidup mereka menjadi menggebu-gebu. Dan ini tanpa disadari telah membuka ruang kompetisi bagi lebih banyak orang untuk mencoba adu nasib. Mungkin inilah salah satu penyebab Pemilu kali ini menjadi lebih banyak partai dan orang yang terlibat..............

Tidak ada komentar: